Kateterisasi jantung adalah salah satu tindakan medis yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung seseorang. Hal ini sering dilakukan untuk mendeteksi apakah organ vital yang satu ini bermasalah atau tidak ketika terjadi nyeri di dada.
Namun tidak hanya itu, ada lagi beberapa fungsi kateterisasi jantung yakni sebagai berikut:
Mengobati serangan jantung dan jantung koroner
Menentukan perencanaan pengobatan yang tepat
Melihat kinerja katup jantung
Menilai kemampuan kekuatan otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh
Mengecek peredaran darah dan oksigen di setiap bagian jantung
Mengambil sampel otot jantung untuk mendeteksi infeksi jantung atau tumor
Resiko Kateterisasi Jantung
Sayangnya, ketika seseorang mengalami tindakan ini ada beberapa resiko kateterisasi jantung yang dapat terjadi. Apa saja? Simak 7 di antaranya di bawah ini:
Infeksi Bakteri dan Virus
Apabila tindakan medis ini dilakukan maka resiko kemasukan virus dan bakteri sering kali tidak dapat terhindarkan. Pasalnya ketika dioperasi, akan ada luka pasca operasi yang sering luput dari perhatian pasien. Jika tidak sering dibersihkan, maka infeksi dari berbagai macam bakteri dan virus pun tak bisa dihindari.
Rusaknya Pembuluh Darah
Dalam berbagai macam kasus, rusaknya pembuluh darah bisa terjadi sebagai akibat dari kateterisasi jantung. Hal ini disebabkan oleh kateter yang masuk mengenai atau menggores pembuluh darah yang dilewati.
Pendarahan Besar
Kurangnya asupan vitamin K ketika proses kateterisasi dilakukan akan menyebabkan darah terlalu encer sehingga resiko pendarahan pada bekas kateter akan terjadi. Keberadaan pembuluh darah vena pun tidak mampu menutup, akibatnya darah akan terus menerus keluar.
Pendarahan Kecil
Tidak hanya pendarahan besar, pendarahan kecil atau yang biasa disebut memar pun sering terjadi ketika kateterisasi selesai dilakukan. Hal ini pun menjadi kondisi umum yang merupakan dampak dari kateterisasi jantung.
Pembengkakan di Sekitar Luka Operasi
Dampak umum lainnya adalah terjadinya pembengkakan di sekitar luka operasi. Selain itu, rasa nyeri serta kemerahan dalam kondisi wajar juga sering mengiringi pembengkakan selama beberapa hari.
Serangan Jantung
Meskipun tujuan kateterisasi adalah untuk pengobatan jantung, tidak menutup kemungkinan serangan jantung akan terjadi ketika tindakan medis ini diberikan. Beberapa faktor seperti kondisi pasien yang tidak stabil dan tenang bisa jadi pemicu serangan jantung.
Stroke
Sama seperti serangan jantung, stroke pun merupakan resiko kateterisasi jantung. Ada baiknya menenangkan diri dan menghindari kegelisahan sebelum tindakan medis ini berlangsung untuk mengurangi dampak negatif yang bisa muncul.
Nah, itu tadi 7 resiko kateterisasi jantung yang patut dicatat. Untuk membantu mengatasi tingginya biaya yang harus dikeluarkan, ada baiknya untuk menjaminkan kesehatan kamu ke AXA Financial Indonesia. Selain itu, hal ini akan menjadi langkah terbaik untuk berjaga-jaga jika gangguan kesehatan terkait jantung secara tiba-tiba menyerang.
Di AXA Financial Indonesia, tersedia berbagai macam jenis asuransi salah satunya adalah Axa Heart and Save. Adapun manfaat produknya antara lain cashback dari total premi yang telah dibayarkan, uang pertanggungan senilai Rp. 250.000.000, santunan duka sebesar 200% akibat kecelakaan, serta pengembalian premi 105%. Terakhir, kamu tidak perlu lagi khawatir karena durasi cicilan bisa disesuaikan mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan dan semua 0%.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai asuransi Axa Heart and Save, kamu dapat mengunjungi situs resmi AXA Financial Indonesia di sini.